Skip to main content

Aku Takut


Hal terbodoh yang kulakukan adalah membakarmu dari hidupku
Menghilangkan seluruh bau badan dan bekas langkahmu
Hanya satu hal yang tersisa
Secarik surat yang tersimpan entah di mana

Hingga suatu malam, suatu surat dari masa lalu datang
Ia menceritakan kembali perjalanan lamaku bersamamu
Betapa dungunya aku saat itu
Dan betapa hinanya kau

Setiap kata mengupas kulitkku
Mengoreknya secara perlahan
Bait demi bait
Membuka luka lama yang hampir pulih

Surat itu tidak utuh
Karena ingatanku pun hanya separuh
Ingatan manis seolah terhapus oleh ketakutanku sendiri
Ia menguap bersama detik

Lukaku terbuka sedikit demi sedikit
Hanya luka yang terbuka
Obatnya hilang
Senyum dan cintanya juga hilang

Aku takut melupakanmu
Dan menggantikanmu dengan apa yang kupikirkan
Otakku terlalu jauh mengelabuiku
Hingga kesadaran akan momen-momen tergeser jauh dari kebenaran

Aku takut ingatan tentang kau akan terganti
Oleh liciknya otakku yang membohongiku tentang siapa kau
Sayangnya aku baru sadar
Hanya ingatan tentangmulah yang tersisa

Lekuk tubuh, wajah, bau badan, suara, hanya abu dalam ingatan
Kau tak lagi nyata
Aku takut suatu hari kutemui kembali surat itu
Dan aku bahkan tidak mengenali namamu

Ketakutan ini berhasil membuatku sengsara
Takut akan lupa realita yang pernah hadir di antara kita
Kesengsaraan ini juga berhasil menguasai otakku
Hingga perlahan aku lupa karena ketakutanku akan lupa sendiri

Comments

Popular posts from this blog

Rekonstruksi Realitas Dalam The Truman Show

     The Truman Show merupakan film yang mencerikatan tentang bagaimana seorang lelaki, Truman Burbank (Jim Carrey), yang sebenarnya lahir, dan tumbuh dalam pertunjukan televisi. Pada akhir filmnya, Truman berusaha untuk mengetahui batas “panggung” pertunjukannnya, dan keluar dari pertunjukan televisi tersebut. Pengambilan sudut pandang kamera dalam film ini juga menggunakan sudut pandang kamera tersembunyi. Sepanjang film juga ditayangkan iklan (beer, coklat) untuk memperjelas posisinya sebagai pertunjukan televisi komersial.   The Truman Show secara tersirat juga menggambarkan bagaimana realitas yang ada di sekeliling kita, sejak kita lahir hingga tumbuh dewasa, merupakan hasil konstruksi yang dibuat oleh orang-orang di sekitar kita. Kita memercayai sesuatu ketika banyak orang yang juga percaya akan hal itu. Seperti yang dikatakan Christof, “we accept the reality of the world with whick we’re presented. It’s as simple as that” [ Scene ketika Cristof menjelaskan Mika, mengapa Truman...

Are We Really Change?

“You have changed” “You’re not the same person I used to know” “Now you’re just somebody that I used to know” Those lines that we used to hear in each critical conflict between couple, bestfriend, or I should said in a dramatical situation. Sometimes, change could be a big challenge, that you have to sacrifice something important in your life, saying yes to one thing that means no to many things, standing on the different perspective of your life. If we looked into how a person that totally out of shape of his body could turned into a deadly strong and shaped one. How? Sacrifice. He sacrifice his time, fatigue, he conquered himself to be a better one. He believed that you don’t have to be great to start, but you have to start to be great. He believed in progress, that everything has a process. The more he trained, the bigger progressed he will received. Train makes progress, progress makes perfect. The more you open your mind, the more often you change your perspecti...

Shattered Glass dan Jurnalistik

  Film Shattered Glass (2003) yang disutradai Billy Ray ini menceritakan tentang seorang jurnalis muda bernama Stephen Glass (Hayden Christensen) yang bekerja di New Republic. Harian New Republic ini lebih cenderung ke arah politik, dan menjadi media acuan para petinggi politik dan pihak kepresidenan. Film ini memberikan perspektif bagaimana cerita di ruang editorial koran ini sendiri. Ketegangan ini bermula ketika pihak hotel menelpon pihak koran mengenai detail dalam berita tulisan Stephen yang dinilai salah. Micheal, selaku editor dalam struktur redaksi tersebut, memanggil Stephen untuk memastikan tulisannya. Stephen akhirnya mengaku, dia tidak memverifikasi data tersebut kembali, melainkan hanya menyimpulkan apa yang dia lihat dan menjadikannya sebagai fakta untuk bahan berita. Micheal tidak memecat Stephen atas apa yang ia lakukan. Micheal memang dikenal dalam lingkup redaksi tersebut sebagai sosok editor yang selalu melindungi pegawainya atas karya-karya mereka, dan bertanggu...