Skip to main content

Anti-Peluru

"Mengapa kau mempertahankannya?"
"Karena itu mampu membuatku marasa nyaman"

Mengenakan gelang dari dia yang sudah mati
Mempertahankan keperawanan saat segala harga diri sudah dirampas
Mempertahankan idealisme saat seluruh dunia menyadarkan bahwa tidak ada yang ideal
Mengenakan helm, "helm murah itu tak akan kuat melindungimu", ku tahu, setidaknya ku merasa aman

"Mengapa kau terus bertahan dalam ilusimu?"
"Karena ilusiku lebih menyenangkan daripada reaalita"
"Tapi semua yang kau pertahankan sudah tak bernyawa"
"Mereka tetap bernyawa dan dapat hidup kembali dalam ilusiku"

Aku memang tak pernah mencapai titik ideal
Setidaknya ideal itu menjadi acuan kemana aku pergi
Walau aku tak akan pernah sampai ke tujuannya
Setiap langkahku hanya mendekatkanku setengah dari jarah yang tersisa
Akan selalu ada langkah yang harus aku tapaki

Ideal itu memang hanya bergerak dalam pikiran
Hanya?
Untungnya ia hanya bergerak di sana
Ia menjadi aman dari air, api, dan peluru
Tak akan ada yang mampu memenjarakan sebuah pemikiran
Tak akan ada yang mampu membunuh sebuah pemikiran
Tubuh mudah dipunahkan, tapi tidak pemikiran
Ia akan menjadi setitik cahaya dalam goa, maungan buas dalam hutan, dan jeritan dalam kubur

Tubuhnya memang telah mati, tapi konsepnya akan selalu hadir dalam gelang itu
Jadi jangan lagi kau tanyakan mengapa aku tetap mengenakan gelang ini

Comments

Popular posts from this blog

Rekonstruksi Realitas Dalam The Truman Show

     The Truman Show merupakan film yang mencerikatan tentang bagaimana seorang lelaki, Truman Burbank (Jim Carrey), yang sebenarnya lahir, dan tumbuh dalam pertunjukan televisi. Pada akhir filmnya, Truman berusaha untuk mengetahui batas “panggung” pertunjukannnya, dan keluar dari pertunjukan televisi tersebut. Pengambilan sudut pandang kamera dalam film ini juga menggunakan sudut pandang kamera tersembunyi. Sepanjang film juga ditayangkan iklan (beer, coklat) untuk memperjelas posisinya sebagai pertunjukan televisi komersial.   The Truman Show secara tersirat juga menggambarkan bagaimana realitas yang ada di sekeliling kita, sejak kita lahir hingga tumbuh dewasa, merupakan hasil konstruksi yang dibuat oleh orang-orang di sekitar kita. Kita memercayai sesuatu ketika banyak orang yang juga percaya akan hal itu. Seperti yang dikatakan Christof, “we accept the reality of the world with whick we’re presented. It’s as simple as that” [ Scene ketika Cristof menjelaskan Mika, mengapa Truman...

Are We Really Change?

“You have changed” “You’re not the same person I used to know” “Now you’re just somebody that I used to know” Those lines that we used to hear in each critical conflict between couple, bestfriend, or I should said in a dramatical situation. Sometimes, change could be a big challenge, that you have to sacrifice something important in your life, saying yes to one thing that means no to many things, standing on the different perspective of your life. If we looked into how a person that totally out of shape of his body could turned into a deadly strong and shaped one. How? Sacrifice. He sacrifice his time, fatigue, he conquered himself to be a better one. He believed that you don’t have to be great to start, but you have to start to be great. He believed in progress, that everything has a process. The more he trained, the bigger progressed he will received. Train makes progress, progress makes perfect. The more you open your mind, the more often you change your perspecti...

Shattered Glass dan Jurnalistik

  Film Shattered Glass (2003) yang disutradai Billy Ray ini menceritakan tentang seorang jurnalis muda bernama Stephen Glass (Hayden Christensen) yang bekerja di New Republic. Harian New Republic ini lebih cenderung ke arah politik, dan menjadi media acuan para petinggi politik dan pihak kepresidenan. Film ini memberikan perspektif bagaimana cerita di ruang editorial koran ini sendiri. Ketegangan ini bermula ketika pihak hotel menelpon pihak koran mengenai detail dalam berita tulisan Stephen yang dinilai salah. Micheal, selaku editor dalam struktur redaksi tersebut, memanggil Stephen untuk memastikan tulisannya. Stephen akhirnya mengaku, dia tidak memverifikasi data tersebut kembali, melainkan hanya menyimpulkan apa yang dia lihat dan menjadikannya sebagai fakta untuk bahan berita. Micheal tidak memecat Stephen atas apa yang ia lakukan. Micheal memang dikenal dalam lingkup redaksi tersebut sebagai sosok editor yang selalu melindungi pegawainya atas karya-karya mereka, dan bertanggu...