X. Begitulah orang-orang memanggil dirinya. Sebuah kata yang terdiri dari huruf. Satu saja, tak lebih. Sebuah huruf mewakili sebuah nama merepresentasikan seseorang. Hanya kata karena sang ibu ingin melepaskan dirinya dari makna-makna, dari marga, dari berbagai arti. Sang ibu tak ingin anak perempuannya mengalami apa yang dialami ibunya. Membawa beban atas makna dari namanya kemana-mana. Mentato identitas di wajahnya melalui marga yang tercetak di kartu identitasnya. Dituntut menjadi sebuah karakter sebagai dampak dari nama yang diberikan kedua orang tuanya. Ia tak ingin menuntut apa-apa dari anaknya. "Silahkan buatlah makna sendiri. Bentuklah sebuah tuntutan sesuai keinginanmu. Ukirlah identitas yang tepat bagimu." Namun sang ibu lupa. Huruf pun melahirkan makna. Kejanggalan melahirkan imajinasi yang lebih liar dalam memaknai. Ia tak pernah benar-benar berdiri sendiri. Berkaitan dengan huruf lain, benda lain, makna lain, realitas lain. Ia telah melahirkan sesuatu yang lebi