Namaku Aslam. Kulitku coklat. Kulit ayahku putih. Kulit ibuku hitam. Sewaktu kecil, kukira manusia memang memiliki warna yang beragam. Namun ketika memasuki taman kanak-kanak, ternyata tidak begitu. Ayah mengantarku di hari pertama sekolah. Semua anak-anak di sekolah mempunyai kulit yang sama seperti ayah. Putih. Aku melangkah masuk kelas mengenakan tas hitamku di punggung. Ibu guru sudah duduk di kursi depan kelas. Mata anak-anak mengarah kepadaku. Beberapa tampak bingung, sisanya berbisik-bisik sambil tertawa. Ibu guru pun sempat menatapku cukup lama sampai akhirnya ia memulai kelas. Pelajaran pertama adalah pelajaran matematika. Pelajaran yang sebenarnya cukup menyenangkan bagiku. Namun aku tak benar-benar mendengarkan apa yang dikatakan oleh guruku. Pikiranku terus mengacu pada anak-anak yang berbisik-bisik dan tertawa dengan mata-mata mengarah padaku. Kala waktu istirahat tiba, anak-anak menertawakan dan memanggilku dengan “hitam”. Padahal aku tidak hitam, walau aku tah