Skip to main content

Mereka Pasti Lebih Bahagia

Lelaki muda kaya raya dengan wajah tampan, hidupnya terlihat selalu gemerlap, dengan  wanita yang seringkali histeris ketika mendengar namanya, ia tak pernah mengetahui siapa orang tua kandungnya, dan darimana ia berasal, ia sering merasa hampa, dan memeteskan air matanya untuk tidur...

Seorang bapak penjual majalah dan koran bekas di pinggir jalan yang seringkali menyapa dan menawarkan orang-orang yang lewat untuk mampir dan membeli barang jualannya, serta akrab dengan preman-preman daerah sana, sebelas tahun yang lalu ia kehilangan hampir seluruh keluarganya, termasuk istri, orang tua, dan kedua anak perempuan ketika tsunami datang di Aceh dan menelan segala nyawa yang dilewatinya...


Gadis yang seringkali ditemui di kampus dengan keadaan dekil dan mengamen di antara para kaum terpelajar dengan suara bising dan menyebalkannya telah kehilangan keperawanannya ketika duduk di sekolah dasar dan diperkosa oleh omnya sendiri, ia memendam segalanya sendiri karena hal tersebut terlalu memalukan...


Lelaki dengan gaya eksentrik dan selalu terlihat sibuk dengan iguana peliharaannya kala itu sedang diteror oleh pihak pemerintah dan preman pasar karena beberapa informasi penting yang diketahuinya dan posisi sebagai seorang wartawan...

Seorang model yang seringkali diledeki teman-temannya dengan perumpamaan skeleton berjalan sedang mengidap anoreksia, setiap malam merasa tertekan dan menangisi penampilannya, ia telah mengorbankan sekolah, keluarga, keperawanannya, dan lelaki yang ia cintai demi hal yang tak pernah ia capai...

Pada malam tahun baru kemarin, mereka semua berdiri bersampingan di tengah keramaian Braga. Beramai-ramai dalam kesendirian. Mereka tersenyum satu sama lain ketika rombongan kembang api menari dan menyanyi di langit. Setiap nyawa menyadari satu hal bahwa orang yang tersenyum kepadanya memiliki hidup yang jauh lebih membahagikan dan masalah yang lebih ringan darinya. Namun sekarang tahun baru, mereka harus melarutkan diri dalam kebahagiaan atau berpura-pura untuk bahagia agar mendapatkan foto yang layak untuk dimasukkan di instagram, atau setidaknya memiliki cerita bahwa tahun baru mereka membahagiakan, karena bukankah itu yang harus terjadi di tahun baru? Ya, mereka harus tersenyum dan bahagia karena semua orang harus merayakan dan tersenyum di tahun baru. Mengapa? Karena itulah yang dilakukan mayoritas. Selamat menenggelamkan diri dalam citra yang kalian konstruksi dan sesuai yang diinginkan masyarakat, semoga bahagia..

Comments

Popular posts from this blog

Rekam Jejak Ganja Sintetis

Mendengar dan mendapat informasi dari beberapa pengguna, seperti R dan T tentang penggunaan ganja sintetis. Mereka mengatakan bagaimana mendapatkan “barang” (ganja sintetis) itu dan keduanya mengakui betapa mudah mendapatkannya. Dari sana, kami menelusuri sebenarnya bagaimana awal mula atau rekam jejak mengenai ganja sintetis ini. Sebagai aktivis yang bergerak untuk melegalkan ganja, Dhira Narayana dari Lingkar Ganja Nusantara (LGN), mengaku pernah mendapatkan ganja sintetis ini sekitar tahun 2012 yang ia dapatkan dari temannya. Ia pun mengaku tertipu karena ternyata efek yang dihasilkan berbeda dari yang alami. Baginya ganja sintetis itu lebih berbahaya. “Ya, pertama kali make ketipu di tahun 2012 dibawa sama temen dibilangnya ganja. Ketika saya pakai awalnya gelap. Rasanya seperti melihat langit tapi kayak cahaya-cahaya. Saya jadi parno, mau balik ke dunia biasa gak bisa dan saya ketakutan. Cuma 5-10 menit dan hilang. Saya gak mau make lagi, yang pasti itu berbahaya karena k...

Gangguan Kesehatan Akibat Synthetic Cannabinoid

Berdasarkan data yang dipublikasi oleh Centers for Disease Control and Prevention pada tahun 2015, berbagai gangguan kesehatan atau efek samping yang terjadi akibat menggunakan Synthtetic Cannabinoid (SC) adalah agitasi (35.3%), kelelahan (26.3%), muntah (16.4%), kebingungan (4.2%). Efek lainnya adalah kejang, hingga bisa sampai pada tahap kematian, terutama pada pengguna yang tingkat adiksinya tinggi. Arifah Nur Istiqamah, Kepala Prodi di Jurusan Psikiatri, Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran sekaligus Psikiatri Umum dan Adiksi di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, menjelaskan bahwa pada SC juga bisa terjadi adiksi yang berlebih. “Adiksi yang berlebih ini disebabkan karena semakin ketagihan maka kebutuhan akan itu (SC) semakin meningkat. Apabila sampai tahap itu akan sulit disembuhkan. Akan semakin sulit apabila penggunanya adalah pada usia-usia muda.” Jelas Istiqamah. Hari Nugroho, bagian rehabilitasi di Badan Narkotika Nasional (BNN), juga memaparkan bah...

Danau Buatan

Kuselalu membayangkannya sebagai lautan. Namun, ia tak ubahnya hanyalah sebuah danau buatan. Seketika, danau tersebut menarikku ke memori 14 tahun yang lalu. Kala itu, aku masih mengenakan seragam putih-abu, duduk di batu yang sama, dengan kekasih yang berbeda. Dalam percakapan itu, aku berkisah tentang ketakutanku memasuki dunia kuliah, ketakutanku akan sebuah perubahan, ketakutanku menjadi dewasa. Aku menangis terisak-isak. Ia merangkul dan menenangkanku. Tak lama, ada seorang anak berjualan tisu. Kami pun serentak tertawa. “Kayaknya kamu sangat butuh ini,” ujarnya. Ia menyeka air mataku dengan tisu kering yang baru dibelinya dari bocah seharga Rp 5.000. Ia memelukku, seketika tangisku pun berubah menjadi tawa. Mengingat segalanya kembali, dalam ruang yang sama, dengan waktu yang berbeda, membuatku menyadari seberapa lugunya kisahku dan ia di masa lalu, seberapa membahagiakannya. Mengingatnya kembali, membuatku rindu pada momen itu. Aku tak mungkin rindu pada lelaki itu,...