Skip to main content

Bagaimana Keadaannya?

Biarkan aku menceritakan keadaannya kali ini saja
Karena mungkin ini yang terakhir, bisa jadi setelah ini ia menghanguskan dirinya
Yang jelas ia sulit untuk bercerita, jadi biarkan aku yang menceritakannya

Ia takut cahaya
Ia takut terlihat
Karena rupanya yang tak indah
Karena dirinya yang terlihat aneh
Karena hidupnya yang terlampau janggal
Kira-kira itu yang ia rasakan setiap saatnya, walau di mata orang lain ia biasa saja

Ia selalu bergerak dalam ketakutan
Menghindari percakapan terlalu dalam
Jangan menyelam ke dalam dirinya
Mari bermain di kolam cetek karena ia akan tenggelam saat berbicara hal-hal yang terlalu personal

Setiap malamnya ia menangis
Terkadang pun pagi
Atau siang
Entah
Waktu menjadi patokan yang tidak tepat saat jam tidur pun tak karuan

Ia sangat sering menangis
Entah kenapa
Seringnya atas segala sesuatu yang dimunculkan oleh pikirannya sendiri
Ia tak mampu membicarakannya karena hal tersebut terlalu sepele

"Aku pernah mengalami yang lebih parah"
"Ah, kau kurang beribadah"
"Kau melihatnya secara berlebihan"

Ah! Memang lebih baik segalanya ditelan sendiri

Lalu ia pergi mencari kesenangan
Laki-laki. Teman. Anggur. Menari. Berlari. Musik. Segala sesuatu yang katanya bisa menghibur

Namun dalam setiap langkahnya ia tetap bersedih
Terus berlarut dalam kesedihan

Saat ia mendapatkan piala, ia merasa kosong
Saat ia dipeluk, ia merasa kosong
Saat sedang bercengkrama bersama teman-temannya, pikirannya meracau
Tiba-tiba ia ingin menangis kembali, tetapi tidak mungkin untuk menangis di antara banyak manusia
Ia menahan hingga matanya letih

Sejak itu, ia mulai meninggalkan teman-temannya
Usaha untuk menutupi kesedihan semakin berat

Kemana pun ia bergerak, ia tetap layu
Tubuh dan pikirannya tak pernah menyatu
Mereka terus bertengkar
Bahkan berbagai hal dalam pikirannya pun saling bertengkar satu sama lain
Segalanya begitu kacau dan terpecah

Sejak kapan ia seperti ini?
Setelah pertanyaan itu terlontar, ia pun baru menyadari bahwa ini sudah berjalan selama beberapa tahun
Dan setiap saat justru memburuk
Berbagai kesedihan tak beralaskan tak dapat lagi dibendung

Setelah gagal atas pencarian sejuta kebahagiaan, kini ia lebih tertarik akan pencarian kematian
Kematian terdengar sebagai sesuatu yang lebih nyata daripada kebahagiaan yang sekadar sensasi
Sayangnya, ia mati rasa
Tak ada sensasi yang mampu dirasanya

Comments

Popular posts from this blog

Rekonstruksi Realitas Dalam The Truman Show

     The Truman Show merupakan film yang mencerikatan tentang bagaimana seorang lelaki, Truman Burbank (Jim Carrey), yang sebenarnya lahir, dan tumbuh dalam pertunjukan televisi. Pada akhir filmnya, Truman berusaha untuk mengetahui batas “panggung” pertunjukannnya, dan keluar dari pertunjukan televisi tersebut. Pengambilan sudut pandang kamera dalam film ini juga menggunakan sudut pandang kamera tersembunyi. Sepanjang film juga ditayangkan iklan (beer, coklat) untuk memperjelas posisinya sebagai pertunjukan televisi komersial.   The Truman Show secara tersirat juga menggambarkan bagaimana realitas yang ada di sekeliling kita, sejak kita lahir hingga tumbuh dewasa, merupakan hasil konstruksi yang dibuat oleh orang-orang di sekitar kita. Kita memercayai sesuatu ketika banyak orang yang juga percaya akan hal itu. Seperti yang dikatakan Christof, “we accept the reality of the world with whick we’re presented. It’s as simple as that” [ Scene ketika Cristof menjelaskan Mika, mengapa Truman...

Komentar terhadap Paradigma Naratif

Rangkuman Paradigma naratif merupakan salah satu teori yang ditemukan oleh Walter Fisher di mana manusia dipercaya sebagai makhluk pencerita, dan pertimbangan akan nilai, emosi, dan estetika menjadi dasar keyakinan dan perilaku kita. Manusia cenderung lebih mudah terbujuk oleh cerita yang bagus daripada argumen yang bagus. Menceritakan kisah juga merupakan esensi dari sifat dasar manusia. Lahirnya paradigma naratif menyebabkan pergeseran paradigma, di mana sebelumnya masyarakat secara umum lebih sering menggunakan paradigma rasional. Keduanya seringkali dijadikan pembanding dan untuk membedakan, di mana paradigma rasional seringkali dimaknai dengan logos sebagai logika, dan paradigma naratif dengan mitos sebagai kisah dan emosi. Paradigma naratif memberikan sebuah alternatif dari paradigma dunia rasional tanpa menegasi rasionalitas tradisional. Fisher juga menegaskan bahwa cerita, atau mitos, terkandung di dalam semua usaha komunikasi manusia (bahkan yang melibatkan logika) kare...

Shattered Glass dan Jurnalistik

  Film Shattered Glass (2003) yang disutradai Billy Ray ini menceritakan tentang seorang jurnalis muda bernama Stephen Glass (Hayden Christensen) yang bekerja di New Republic. Harian New Republic ini lebih cenderung ke arah politik, dan menjadi media acuan para petinggi politik dan pihak kepresidenan. Film ini memberikan perspektif bagaimana cerita di ruang editorial koran ini sendiri. Ketegangan ini bermula ketika pihak hotel menelpon pihak koran mengenai detail dalam berita tulisan Stephen yang dinilai salah. Micheal, selaku editor dalam struktur redaksi tersebut, memanggil Stephen untuk memastikan tulisannya. Stephen akhirnya mengaku, dia tidak memverifikasi data tersebut kembali, melainkan hanya menyimpulkan apa yang dia lihat dan menjadikannya sebagai fakta untuk bahan berita. Micheal tidak memecat Stephen atas apa yang ia lakukan. Micheal memang dikenal dalam lingkup redaksi tersebut sebagai sosok editor yang selalu melindungi pegawainya atas karya-karya mereka, dan bertanggu...