Skip to main content

My First Paint!!

Tiba-tiba kepikiran pengen nyeritain cerita ini gara-gara tadi ngomongin sama temen gue.
Dari SD paling gaksuka sama yang namanya 'menggambar', bukan berarti gak pernah takjub kalau ngeliat gambar-gambar yang bagus, tapi karena gak pernah bisa -_- Waktu jaman TK, pernah disuruh gambar sama guru, gua gambar dinosaurus, dan semua orang pada komentar
"wow, keren kodoknya", beda jauh loh! mungkin niatnya muji, tapi jatohnya malah..
Itu kejadian waktu TK, waktu SMA, gua ikut kelas Clay iseng-iseng, berhubung waktu itu gua baru lulus SMP, dan lambang SMP gua burung hantu, jadi gua bikin burung hantu :) dan pas udah jadi, gurunya lewat dan bilang, "Aw, how cute! I love your pig", dalam hati gua "IT IS AN OWL!!", dan pas tadi siang gua ceritain kejadian ini ke temen gue, dia malah bilang matanya kayak dicubit -_-

Sangat kebetulan, beberapa hari ini di sekolah gue banyak freetmenya, alhasil, salah seorang temen deket gue di kelas, Rut Pratiwi (yang emang jago gambar) bawa cat air, beberapa jenis kuas, dan buku gambar. Daripada gak ngapa-ngapain yaa udah ikutan dia gambar aja, dia ngajarin gue beberapa basic ngegambar, dan tadaaaaa. Ini lukisan pertama yang berhasil gua lukis (sekali lagi makasih loh buat Rut yang sabar banget ngajarinnya) :D
Beberapa kali gua agak ragu setiap mau gerakin tangan buat bikinnya, terutama bagian bikin tangannya, dan Rut bilang "inget Fad, gak ada yang salah di seni"
Sebelah kiri gambar gua, sebelah kanan gambarnya Rut


"Sesuatu yang hari ini kita benci belum tentu kita tetep benci dimasa depan, begitu juga sebaliknya" Pak Untung (Wali Kelas 12 IPA 2)



Comments

Popular posts from this blog

Rekonstruksi Realitas Dalam The Truman Show

     The Truman Show merupakan film yang mencerikatan tentang bagaimana seorang lelaki, Truman Burbank (Jim Carrey), yang sebenarnya lahir, dan tumbuh dalam pertunjukan televisi. Pada akhir filmnya, Truman berusaha untuk mengetahui batas “panggung” pertunjukannnya, dan keluar dari pertunjukan televisi tersebut. Pengambilan sudut pandang kamera dalam film ini juga menggunakan sudut pandang kamera tersembunyi. Sepanjang film juga ditayangkan iklan (beer, coklat) untuk memperjelas posisinya sebagai pertunjukan televisi komersial.   The Truman Show secara tersirat juga menggambarkan bagaimana realitas yang ada di sekeliling kita, sejak kita lahir hingga tumbuh dewasa, merupakan hasil konstruksi yang dibuat oleh orang-orang di sekitar kita. Kita memercayai sesuatu ketika banyak orang yang juga percaya akan hal itu. Seperti yang dikatakan Christof, “we accept the reality of the world with whick we’re presented. It’s as simple as that” [ Scene ketika Cristof menjelaskan Mika, mengapa Truman...

Are We Really Change?

“You have changed” “You’re not the same person I used to know” “Now you’re just somebody that I used to know” Those lines that we used to hear in each critical conflict between couple, bestfriend, or I should said in a dramatical situation. Sometimes, change could be a big challenge, that you have to sacrifice something important in your life, saying yes to one thing that means no to many things, standing on the different perspective of your life. If we looked into how a person that totally out of shape of his body could turned into a deadly strong and shaped one. How? Sacrifice. He sacrifice his time, fatigue, he conquered himself to be a better one. He believed that you don’t have to be great to start, but you have to start to be great. He believed in progress, that everything has a process. The more he trained, the bigger progressed he will received. Train makes progress, progress makes perfect. The more you open your mind, the more often you change your perspecti...

Shattered Glass dan Jurnalistik

  Film Shattered Glass (2003) yang disutradai Billy Ray ini menceritakan tentang seorang jurnalis muda bernama Stephen Glass (Hayden Christensen) yang bekerja di New Republic. Harian New Republic ini lebih cenderung ke arah politik, dan menjadi media acuan para petinggi politik dan pihak kepresidenan. Film ini memberikan perspektif bagaimana cerita di ruang editorial koran ini sendiri. Ketegangan ini bermula ketika pihak hotel menelpon pihak koran mengenai detail dalam berita tulisan Stephen yang dinilai salah. Micheal, selaku editor dalam struktur redaksi tersebut, memanggil Stephen untuk memastikan tulisannya. Stephen akhirnya mengaku, dia tidak memverifikasi data tersebut kembali, melainkan hanya menyimpulkan apa yang dia lihat dan menjadikannya sebagai fakta untuk bahan berita. Micheal tidak memecat Stephen atas apa yang ia lakukan. Micheal memang dikenal dalam lingkup redaksi tersebut sebagai sosok editor yang selalu melindungi pegawainya atas karya-karya mereka, dan bertanggu...