Ia melihat dunia tanpa ada ingatan tentang orang tuanya. Seekor burung kecil dan jelek. Lupa kapan ia mulai bisa terbang, hanya saja seumur hidupnya ia selalu terbang. Terbang seekor diri. Ia dapat menjadi siapa pun karena tak ada yang mengingatnya. Tidak berharga untuk dipelihara, apalagi diberi makan dan ditaruh dalam sangkar. Terlalu liar untuk dijinakan. Ketika ia mati, tak akan ada air mata yang jatuh untuknya. Hanya ada seorang manusia yang tak sengaja menginjak bangkainya dan menendangnya ke saluran air di pinggir jalan. Begitu singkat sekaligus rumit kisah hidupnya. Untungnya ia tidak penting, sehingga kerumitan hidupnya hanya menjadi beban bagi dirinya sendiri.
The Truman Show merupakan film yang mencerikatan tentang bagaimana seorang lelaki, Truman Burbank (Jim Carrey), yang sebenarnya lahir, dan tumbuh dalam pertunjukan televisi. Pada akhir filmnya, Truman berusaha untuk mengetahui batas “panggung” pertunjukannnya, dan keluar dari pertunjukan televisi tersebut. Pengambilan sudut pandang kamera dalam film ini juga menggunakan sudut pandang kamera tersembunyi. Sepanjang film juga ditayangkan iklan (beer, coklat) untuk memperjelas posisinya sebagai pertunjukan televisi komersial. The Truman Show secara tersirat juga menggambarkan bagaimana realitas yang ada di sekeliling kita, sejak kita lahir hingga tumbuh dewasa, merupakan hasil konstruksi yang dibuat oleh orang-orang di sekitar kita. Kita memercayai sesuatu ketika banyak orang yang juga percaya akan hal itu. Seperti yang dikatakan Christof, “we accept the reality of the world with whick we’re presented. It’s as simple as that” [ Scene ketika Cristof menjelaskan Mika, mengapa Truman
Comments
Post a Comment