Skip to main content

Lepas dan Mati

Kau ikat dia
Kau kurung dalam sebuah ruang
Kau ajari
Kau didik
Kau bentuk
Apa itu dunia, bagaimana ia bekerja, bagaimana segala sesuatu bekerja
Apa itu cinta
Apa itu benci
Mana yang baik, mana pula yang tidak
Ini hitam, ini putih, hanya orang gila yang membentuk garis abu

Ada kalanya kau menjadi tua, dan sayapnya sudah terlalu besar untuk hidup dalam ruang itu
Kau buka kurungannya
Kau lepas

Silau, sungguh silau
Matanya tak terbiasa melihat cahaya matahari
Kulitnya tidak terbiasa terkena debu jalanan
Sayapnya tak terlatih untuk terbang

Kau mati, ia pun masih hidup
Kau mengajarinya tentang idealis, tapi yang dilihat hanyalah realitas
Kau mengajarinya tentang hitam-putih, tapi yang dilihatnya hanya abu

Kau lupa, ia seharusnya belajar sejak dini
Kau lupa, ia bukan kau
Kau lupa, kelak ia akan dewasa dan menghidupi dirinya sendiri
Kau lupa mengajarkannya untuk hidup

Berkat segala bentukanmu, ia lapar, rapuh, lemah, bingung
Terapung dan tersesat

Ia mengulang segalanya
Mencoba segalanya
Belajar melepas rasa
Melepas identitas
Melepas dirinya

Ketika ia melepas dirinya, menghapus sejarahnya, ia mati
Terlahir kembali
Abu
Selamat tinggal hitam dan putih
Seekor makhluk tanpa rasa dan harap
Menyatukan dirinya dengan roda yang telah terbentuk
Persetan dengan kebenaran
Persetan dengan moral

Lepas dan hidup
Bernapas
Entah untuk apa
Entah untuk siapa
Entah mengapa
Entah sampai kapan

Comments

Popular posts from this blog

Rekonstruksi Realitas Dalam The Truman Show

     The Truman Show merupakan film yang mencerikatan tentang bagaimana seorang lelaki, Truman Burbank (Jim Carrey), yang sebenarnya lahir, dan tumbuh dalam pertunjukan televisi. Pada akhir filmnya, Truman berusaha untuk mengetahui batas “panggung” pertunjukannnya, dan keluar dari pertunjukan televisi tersebut. Pengambilan sudut pandang kamera dalam film ini juga menggunakan sudut pandang kamera tersembunyi. Sepanjang film juga ditayangkan iklan (beer, coklat) untuk memperjelas posisinya sebagai pertunjukan televisi komersial.   The Truman Show secara tersirat juga menggambarkan bagaimana realitas yang ada di sekeliling kita, sejak kita lahir hingga tumbuh dewasa, merupakan hasil konstruksi yang dibuat oleh orang-orang di sekitar kita. Kita memercayai sesuatu ketika banyak orang yang juga percaya akan hal itu. Seperti yang dikatakan Christof, “we accept the reality of the world with whick we’re presented. It’s as simple as that” [ Scene ketika Cristof menjelaskan Mika, mengapa Truman

Komentar terhadap Paradigma Naratif

Rangkuman Paradigma naratif merupakan salah satu teori yang ditemukan oleh Walter Fisher di mana manusia dipercaya sebagai makhluk pencerita, dan pertimbangan akan nilai, emosi, dan estetika menjadi dasar keyakinan dan perilaku kita. Manusia cenderung lebih mudah terbujuk oleh cerita yang bagus daripada argumen yang bagus. Menceritakan kisah juga merupakan esensi dari sifat dasar manusia. Lahirnya paradigma naratif menyebabkan pergeseran paradigma, di mana sebelumnya masyarakat secara umum lebih sering menggunakan paradigma rasional. Keduanya seringkali dijadikan pembanding dan untuk membedakan, di mana paradigma rasional seringkali dimaknai dengan logos sebagai logika, dan paradigma naratif dengan mitos sebagai kisah dan emosi. Paradigma naratif memberikan sebuah alternatif dari paradigma dunia rasional tanpa menegasi rasionalitas tradisional. Fisher juga menegaskan bahwa cerita, atau mitos, terkandung di dalam semua usaha komunikasi manusia (bahkan yang melibatkan logika) kare

Arranged: Menghidupkan Tradisi dalam Masyarakat Plural

Perbenturan budaya, dalam konteks positif ataupun negatif, dalam kota metropolitan menjadi hal yang biasa terjadi. Film Arranged yang ditulis oleh Stefan Schaefer menghadirkan fenomena ini dalam bentuk persahabatan antara Rochel Meshenberg, seorang Yahudi Ortodoks, dengan Nasira Khaldi, seorang Muslim keturunan Suria. Brooklyn, New York, menjadi latar belakang dari berlangsungnya hubungan mereka. Film independen asal Amerika yang diproduksi oleh Cicala Filmworks ini membuka narasi dengan menunjukan bagaimana Rochel dan Nasira yang bekerja sebagai guru baru di sebuah sekolah umum menghadirkan identitas yang berbeda dari guru-guru lainnya. Identitas Yahudi dan Islam yang dihadirkan sempat dijadikan sorotan oleh murid-murid dan kepala sekolah mereka. Persahabatan mereka pun diwarnai dengan bagaimana mereka bercerita tentang tradisi yang dimiliki masing-masing, hingga masalah perjodohan beserta dilemanya yang dimiliki keduanya. Rochel sebagai Yahudi Ortodoks harus menentukan pilihan atas