Skip to main content

Ia..




Kamu menarik sesuatu dari dalam tubuhnya secara paksa
Yang lainnya memasukkan sesuatu dalam tubuhnya secara paksa
Ada pula yang menyayatnya
Yang lainnya berusaha menyembuhkan dengan membuat luka lain
“Agar fokusmu ke sini saja,” ujarnya

Kamu mengoyak bagian dalam tubuhnya
Yang lainnya mengulitinya
“Atur napasmu agar tak terasa,” ujarnya
Ia lakukan
Semuanya tetap terasa

Kamu rendam lengannya dalam air mendidih
Sementara lidahnya dibekukan oleh yang lain
“Tarik napasmu dalam-dalam, sedikit lagi tuntas,” ujarnya
Ia tarik napasnya secara perlahan
Tak pernah ada yang tuntas

Tahan sejam lagi
Tahan sehari lagi
Tahan setahun lagi
Tahan hingga kamu mati
Ia tak pernah mati

Semuanya berulang
Jeda tak pernah menyembuhkan apa pun
Semuanya berulang
Tak ada yang pernah berhenti
Apalagi membaik

Kamu berkata
Lalu meminta
Memaksa
Menusuk hingga berkali-kali
Berhenti saat hampir mati
Tapi tak pernah mendapatkan kesempatan untuk benar-benar lelap

Ia lelah
Tapi kamu meminta ia terus bernapas
Bergerak
Belajar
Bekerja

Ia lelah
Tapi kamu memaksanya untuk terus hidup

Ia lelah
Ia masih tak

Ia lelah
Sangat lelah
.
.
.
.
.
Ia


Comments

Popular posts from this blog

Rekonstruksi Realitas Dalam The Truman Show

     The Truman Show merupakan film yang mencerikatan tentang bagaimana seorang lelaki, Truman Burbank (Jim Carrey), yang sebenarnya lahir, dan tumbuh dalam pertunjukan televisi. Pada akhir filmnya, Truman berusaha untuk mengetahui batas “panggung” pertunjukannnya, dan keluar dari pertunjukan televisi tersebut. Pengambilan sudut pandang kamera dalam film ini juga menggunakan sudut pandang kamera tersembunyi. Sepanjang film juga ditayangkan iklan (beer, coklat) untuk memperjelas posisinya sebagai pertunjukan televisi komersial.   The Truman Show secara tersirat juga menggambarkan bagaimana realitas yang ada di sekeliling kita, sejak kita lahir hingga tumbuh dewasa, merupakan hasil konstruksi yang dibuat oleh orang-orang di sekitar kita. Kita memercayai sesuatu ketika banyak orang yang juga percaya akan hal itu. Seperti yang dikatakan Christof, “we accept the reality of the world with whick we’re presented. It’s as simple as that” [ Scene ketika Cristof menjelaskan Mika, mengapa Truman

Komentar terhadap Paradigma Naratif

Rangkuman Paradigma naratif merupakan salah satu teori yang ditemukan oleh Walter Fisher di mana manusia dipercaya sebagai makhluk pencerita, dan pertimbangan akan nilai, emosi, dan estetika menjadi dasar keyakinan dan perilaku kita. Manusia cenderung lebih mudah terbujuk oleh cerita yang bagus daripada argumen yang bagus. Menceritakan kisah juga merupakan esensi dari sifat dasar manusia. Lahirnya paradigma naratif menyebabkan pergeseran paradigma, di mana sebelumnya masyarakat secara umum lebih sering menggunakan paradigma rasional. Keduanya seringkali dijadikan pembanding dan untuk membedakan, di mana paradigma rasional seringkali dimaknai dengan logos sebagai logika, dan paradigma naratif dengan mitos sebagai kisah dan emosi. Paradigma naratif memberikan sebuah alternatif dari paradigma dunia rasional tanpa menegasi rasionalitas tradisional. Fisher juga menegaskan bahwa cerita, atau mitos, terkandung di dalam semua usaha komunikasi manusia (bahkan yang melibatkan logika) kare

Arranged: Menghidupkan Tradisi dalam Masyarakat Plural

Perbenturan budaya, dalam konteks positif ataupun negatif, dalam kota metropolitan menjadi hal yang biasa terjadi. Film Arranged yang ditulis oleh Stefan Schaefer menghadirkan fenomena ini dalam bentuk persahabatan antara Rochel Meshenberg, seorang Yahudi Ortodoks, dengan Nasira Khaldi, seorang Muslim keturunan Suria. Brooklyn, New York, menjadi latar belakang dari berlangsungnya hubungan mereka. Film independen asal Amerika yang diproduksi oleh Cicala Filmworks ini membuka narasi dengan menunjukan bagaimana Rochel dan Nasira yang bekerja sebagai guru baru di sebuah sekolah umum menghadirkan identitas yang berbeda dari guru-guru lainnya. Identitas Yahudi dan Islam yang dihadirkan sempat dijadikan sorotan oleh murid-murid dan kepala sekolah mereka. Persahabatan mereka pun diwarnai dengan bagaimana mereka bercerita tentang tradisi yang dimiliki masing-masing, hingga masalah perjodohan beserta dilemanya yang dimiliki keduanya. Rochel sebagai Yahudi Ortodoks harus menentukan pilihan atas