Skip to main content

Life is an essay, not a choice

One of my friend told me that life isn’t a choice, but it’s an essay. You’re a writer of that essay. You have the power of your pen to write down what you’re going to do, to be, lived, whatever you want. You can be whoever you want. Write down your character, the places that you’re going to travel, do what you want or in order to get what you want. Leave what you don’t like and need. Everything are as that simple.

Some of us, often, do what people want us to do, wear what people want us to wear, and become the person just to be welcome in your community. That’s not a wrong things to do. People tend to have a lot of faces in order to adapt and survive. But become something that you want neither a wrong thing as long as you hurt no body. Well, even if you do hurt somebody, it’s isn’t my problem to be true. But I won’t hurt someone just to get what I want. There is something called mutualism, but I wont talk about it here.

Working a job you hate
So we can buy shit we don’t need
To impress people we don’t like

When you do things and become a person that everybody want, you’ll never get enough because you weren’t born to be loved by every single person in this world. And when you do something just because you think that’s what normally thing goes by, think again. Don’t let the thing you own ended up owning you. But you can be loved by one person to be true, yourself.

I used to hate, I fucking hate myself. I cried each night just by seeing my reflection behind the mirror. I saw her like a hideous monster living inside my soul. I used to be a super skinny girl, but I never get enough. There were always something wrong, big hips, messy hair, thick eyebrow, imperfect face, nothing good inside me. That though sometimes still hunts me. But I know something, the only person who can truly appreciate you is yourself. You have the control of what you think, the way you see your reality, and of course yourself. Write it in honest. Tell what you want.

I wrote about Sarah in junior high school, Ana in senior high school, and Amynta today. Some of them are the wickness that I have, but rest of them are the ideal girl that I imagine. Until two days ago, I realized, why I never try to be one of them? The character that I wrote? I have the pen and book to write down my life. I cut down my hair, made it super short, and died the color into red. Ana. One of the girl that I wrote. I used some hippies clothes. I become her for a day. That day where I realized that I have a lot of control in my life. I can be whatever I write.

One of my friend asked my, why I massively changed each time I met him? Because I enjoy to play many kind of character in my life. Then some of you may think that I have no stand point, no real personality, and labile. Well, I have a character too, a character that love to play a game, change personality, and act as the world is a theater. But I guess it’s a complex one.

“You’ll never be happy if you continue to search what happiness consist of.
You’ll never life if you are looking for the meaning of life,” Albert Camus

You may said that world is boring, it just a repetition of born, learn, sex, and death. But to me, it’s more than that. Every one have their own book. Write it with your heart and mind, then make it a best seller. Or at least, you’re favorite one.

Comments

Popular posts from this blog

Rekonstruksi Realitas Dalam The Truman Show

     The Truman Show merupakan film yang mencerikatan tentang bagaimana seorang lelaki, Truman Burbank (Jim Carrey), yang sebenarnya lahir, dan tumbuh dalam pertunjukan televisi. Pada akhir filmnya, Truman berusaha untuk mengetahui batas “panggung” pertunjukannnya, dan keluar dari pertunjukan televisi tersebut. Pengambilan sudut pandang kamera dalam film ini juga menggunakan sudut pandang kamera tersembunyi. Sepanjang film juga ditayangkan iklan (beer, coklat) untuk memperjelas posisinya sebagai pertunjukan televisi komersial.   The Truman Show secara tersirat juga menggambarkan bagaimana realitas yang ada di sekeliling kita, sejak kita lahir hingga tumbuh dewasa, merupakan hasil konstruksi yang dibuat oleh orang-orang di sekitar kita. Kita memercayai sesuatu ketika banyak orang yang juga percaya akan hal itu. Seperti yang dikatakan Christof, “we accept the reality of the world with whick we’re presented. It’s as simple as that” [ Scene ketika Cristof menjelaskan Mika, mengapa Truman...

Rekam Jejak Ganja Sintetis

Mendengar dan mendapat informasi dari beberapa pengguna, seperti R dan T tentang penggunaan ganja sintetis. Mereka mengatakan bagaimana mendapatkan “barang” (ganja sintetis) itu dan keduanya mengakui betapa mudah mendapatkannya. Dari sana, kami menelusuri sebenarnya bagaimana awal mula atau rekam jejak mengenai ganja sintetis ini. Sebagai aktivis yang bergerak untuk melegalkan ganja, Dhira Narayana dari Lingkar Ganja Nusantara (LGN), mengaku pernah mendapatkan ganja sintetis ini sekitar tahun 2012 yang ia dapatkan dari temannya. Ia pun mengaku tertipu karena ternyata efek yang dihasilkan berbeda dari yang alami. Baginya ganja sintetis itu lebih berbahaya. “Ya, pertama kali make ketipu di tahun 2012 dibawa sama temen dibilangnya ganja. Ketika saya pakai awalnya gelap. Rasanya seperti melihat langit tapi kayak cahaya-cahaya. Saya jadi parno, mau balik ke dunia biasa gak bisa dan saya ketakutan. Cuma 5-10 menit dan hilang. Saya gak mau make lagi, yang pasti itu berbahaya karena k...

Perbedaan dari yang Serupa

Penamaan ganja sintetis ternyata dianggap kurang tepat bagi beberapa orang. Kami berhasil mewawancarai beberapa orang untuk mencari tahu apa saja perbedaan dari yang “katanya” ganja sintetis atau tepatnya sintetik cannabinoid (SC) dan ganja alami. Hasil yang kami gali berkaitan dengan penamaan, efek yang dirasakan, hingga pada dampaknya. Mereka menyadari perbedaan tersebut biasanya setelah pernah memakai keduanya. RF, salah satu pengguna aktif dari SC mengaku awalnya ia diberi yang ganja alami. Ia merasakan efek yang berbeda ketika menggunakan ganja alami dan SC. “Awalnya nyobain sekali dan gak langsung dikasih ganja sintesis tapi dikasih ganja asli terus gua senang karena efeknya enak. Dari situ gak mau lagi dan itu cuma buat iseng-iseng aja. Abis itu gua make yang sintetis, pertamanya gak enak, terus kedua kali nyoba lagi di waktu yang berbeda dengan jeda waktu dua mingguan lah, awal make di bulan Maret. pas nyobain satu setengah ternyata emang bener enak dari situ besok besoknya...